BREAK
Loading...

Tiga BMI Loteng Tewas Ditembak Polisi Biadab Malaysia


Buruh migran di Malaysia

MERDEKAFILES, JAKARTA - Tiga orang Buruh asal Indonesia ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia pada 11 Januari 2014. Mereka adalah Wahab, Sudarsono, dan Gusti Randa. Jenazah ketiganya baru dipulangkan ke Lombok pada 17 Januari 2014.

Berdasarkan surat keterangan dari KJRI Johor Bahru, ketiganya meninggal karena ditembak. Ketiga jenazah lantas diurus kepulangannya oleh perusahaan pengurusan jenazah Al-Juzi Enterprise, tapi keluarga harus membayar Rp15 juta untuk setiap jenazah.
Sepanjang tahun 2007-2014 berdasarkan catatan dan hasil dari monitoring media tercatat sudah 164 BMII menjadi korban tembak mati polisi Malaysia,.

Menyikapi kasus ini, kecaman keras banyak pihak malah tidak pernah dianggap dan rejim SBY Budiono malah diam saja dengan senyum manyunnya. Sudah seharusnya nota protes diplomatik segera diajukan untuk mendesak usut tuntas kasus ini melalui jalur hukum. Tidak ada hak pemerintah Malaysia untuk membunuh BMI dan Polisi Malaysia harus menghentikan membunuhi BM.

Belum diketahui jelas kronologi penembakan tiga BMI asal Lombok ini. Informasi sementara yang didapat baru sebatas alamat para korban. Wahab berasal dari Dusun Lendang Tengah, Desa Bebuak, Kecamatan Kopang Loteng Lombok Tengah. Sementara Sudarsono dan Gusti Randa berasal dari Dusun Teduh, Desa Tuduk, Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah.
Sebarkan Artikel Ini :
Sebar di FB Sebar di Tweet Sebar di GPlus

About Unknown

WEBSITE ini didedikasikan untuk ilmu pengetahuan dan HUMAN BEING, silahkan memberikan komentar, kritik dan masukan. Kami menerima artikel untuk dimuat dan dikirim ke kawanram@gmail.com. Selanjutnya silahkan menghubungi kami bila memerlukan informasi lebih lanjut. Salam PEMBEBASAN!
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Mohon tidak memberikan komentar bermuatan penghinaan atau spam, Kita semua menyukai muatan komentar yang positif dan baik.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.