BREAK
Loading...

Sejarah Barista



PERACIK kopi alias barista perlahan menjadi profesi yang menarik perhatian lantaran semakin banyak penikmat kopi. Yuk, pahami sejarah lahirnya sang peracik kopi ini.
“Kalau bicara sejarahnya, penamaan barista berasal dari bahasa Italia, yang artinya peracik kopi atau koki kopi. Barista sendiri tidak memiliki arti khusus,” tutur Ina A. Murwani, Executive Director Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, kepada okezone saat ditemui di Liberica Coffee, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Ina menambahkan, barista muncul karena kebiasaan masyarakat Italia menikmati kopi. Barista menjadi kebutuhan mendesak mengingat masyarakat Italia selalu mencari cita rasa kopi sesungguhnya dari berbagai varian yang ditawarkan.
“Masyarakat Italia sangat senang mencari rasa asli kopi. Di sana lebih kenal dengan espresso, sarinya kopi. Sekarang, espresso berkembang karena bisa dibuat encer ataupun kental sesuai selera. Ada orang-orang yang ingin menikmati racikan kopi terbaik, lahirlah barista,” bebernya.
Pada dasarnya, kata Ina, siapapun bisa menjadi barista, disesuaikan levelnya dari yang terendah hingga semakin tinggi. Pembuat kopi di rumah, lanjutnya, juga termasuk barista, tapi memang level rendah karena hanya dilakukan secara natural saja.
Dia menegaskan, barista sesungguhnya adalah peracik kopi menggunakan mesin kopi. Sang peracik kopi harus tahu bagaimana menghaluskan kopi dengan benar.
“Untuk mendapatkan rasa kopi yang asli asalnya dari biji kopi yang harus digerus sampai halus. Sebab, setiap kopi memiliki karakter berbeda-beda. Makanya, mereka pun harus punya mesin kopi yang tepat,” tutupnya.
Sebarkan Artikel Ini :
Sebar di FB Sebar di Tweet Sebar di GPlus

About Unknown

WEBSITE ini didedikasikan untuk ilmu pengetahuan dan HUMAN BEING, silahkan memberikan komentar, kritik dan masukan. Kami menerima artikel untuk dimuat dan dikirim ke kawanram@gmail.com. Selanjutnya silahkan menghubungi kami bila memerlukan informasi lebih lanjut. Salam PEMBEBASAN!
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Mohon tidak memberikan komentar bermuatan penghinaan atau spam, Kita semua menyukai muatan komentar yang positif dan baik.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.