BREAK
Loading...

Pokok-Pokok Filsafat Materialisme, Dialektika, Histori (4)

Das Capital

BAB. III

DIALEKTIKA MATERIALIS


Inti dari masalah dialektika adalah masalah saling hubungan dari segala sesuatu, serta masalah gerak atau masalah perubahan dan perkembangan segala sesuatu itu. Dalam masalah gerak, dialektika materialis mempersoalkan dan mempunyai tiga azas gerak, yaitu : kontradiksi, perubahan kwantitatif ke kwalitatif dan negasi dari negasi.

1. KONTRADIKSI


1. Arti Dan Peranan Kontradiksi

Kontradiksi adalah pertentangan atau perbedaan. Kontradiksi ini merupakan sebab dari gerak atau perubahan segala sesuatu.

2. Sifat Kontradiksi

Kontradiksi mempunyai sifat umum dan khusus, atau mempunyai sifat keumuman dan kekhususan.

Keumuman Kontradiksi

o Kontradiksi itu ada dimana-mana dan dalam seluruh waktu. Terdapat disegala sesuatu, dimanapun dan kapanpun. Segala sesuatu itu dimanapun dan kapanpun selalu dan pasti mengandung kontradiksi.
o Kontradiksi itu terjadi dan berlangsung terus menerus melalui proses awal dan akhir. Artinya, kontradiksi itu pasti mempunyai awal dan juga mempunyai akhir. Ada awal kontradiksi dan ada akhir kontradiksi. Dan sesudah sesuatu kontradiksi itu berakhir, pasti disusul atau pasti timbul lagi kontradiksi baru yang juga mempunyai awal dan kemudian juga akan berakhir pula.
Begitu terus menerus, kontradiksi itu tidak akan ada putus-putusnya. Berakhir yang satu, berawal yang baru. Selesai yang satu, timbul yang baru.

Kekhususan Kontradiksi

o Kontradiksi itu berbeda-beda menurut adanya di dalam sesuatu hal yang berbeda-beda pula. Artinya, karena hal yang satu berbeda dengan yang lain, maka kontradiksi yang ada atau yang dikandung di dalam hal yang berbeda itu, juga berbeda.
o Kontradiksi itu tidak hanya berbeda menurut halnya yang berbeda, tetapi juga berbeda menurut tingkat-tingkat perkembangan yang berbeda di dalam satu hal itu. Artinya , karena tingkat-tingkat perkembangan di dalam satu hal itu berbeda-beda, maka kontradiksi yang berlangsung pada satu tingkat perkembangan tertentu, juga berbeda dengan kontradiksi pada tingkat perkembangan yang lain.

3. Macam Kontradiksi

Kontradiksi yang ada didalam sesuatu itu tidak hanya satu, tapi lebih dari satu atau banyak. Dan kontradiksi yang banyak itu tidak semua sama kedudukannya. Juga tidak semua sama peranannya, sifatnya dan wataknya. Ada tiga macam kontradiksi : yaitu kontradiksi pokok dan tidak pokok, kontradiksi dasar dan tidak dasar, kontradiksi antagonis dan tidak antagonis.

• Kontradiksi pokok :
Kontradiksi pokok adalah kontradiksi yang menjadi poros, yang memimpin dan menentukan adanya kontradiksi-kontradiksi yang lain yang tidak pokok. Kontradiksi pokok itu di dalam pengurusan dan penyelesaiannya harus diutamakan.
Adapun kontradiksi tidak pokok adalah kontradiksi yang adanya ditentukan oleh koktradiksi pokok, perkembangannya dipimpin dan tunduk kepada koktradiksi pokok itu.

• Kontradiksi dasar:

Kontradiksi dasar adalah kktradiksi yang kepentingannya sama sekali bertentangan antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dikompromikan. Kontradiksi dasar juga kontradiksi yang menentukan adanya sesuatu dan menentukan bentuk dari sesuatu itu.

• Kontradiksi antagonis

Kontradiksi antagonis mempunyai dua pengertian, yaitu antagonis dalam artian wataknya dan antagonis dalam artian bentuknya.
Kontradiksi antagonis dalam artian wataknya atau kontradiksi yang berwatak antagonis adalah kontradiksi yang kepentingannya sama sekali bertentangan antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dikompromikan, serta mengandung saling menghancurkan dengan unsur-unsur kekerasan dalam penyelesaiannya.
Kontaradiksi antagonis dalam artian bentuknya, atau kntradiksi yang berbentuk antagonis adalah kontradiksi yang penyelesaiannya mengambil bentuk kekerasan, walauwatak kontradiksinya sendiri tidak antagonis.

Ketiga macam kontradiksi itu mempunyai saling hubungan, walau tidak tentu satu kontradiksi mengandung ketiga macam kontradiksi itu sekaligus. Artinya, kontradiksi pokok tidak tentu kontradiksi dasar, dan juga tidak tentu kontradiksi yang berwatak antagonis. Tapi kontradiksi dasar, salah satu tentu menduduki dan menjadi sebagai kontradiksipokok. Kontradiksi dasar itu sendiri tidak tentu kontradiksi yang antagonis, baik antagonis dalam artian wataknya maupun antagonis dalam artian bentuknya. Sedang kontradiksi yang antagonis dalam artian wataknya yang antagonis, tentu mengandung kontradiksi dasar. Dan kontradiksi yang berwatak antagonis itu tentu menduduki serta menjadi sebagai kontradiksi pokok.


4. Segi-segi Kontradiksi

Setiap kontradiksi di dalam sesuatu hal, tentu mengandung segi-segi yang berkontradiksi, atau di dalam setiap hal tentu mengandung segi-segi yang berkontradiksi. Hakekat dari hukum kontradiksi adalah hukum persatuan dan perjuangan dari segi-segi yang bertentangan, dan hakekat dari studi tentang dialektika adalah studi tentang hukum kontradiksi itu.
Segi-segi yang berkontradiksi selalu mempunyai kedudukan dan peranan yang berbeda antara yang satu dengan lain sbb:
• Segi pokok dan tidak pokok;
Segi pokok adalah segi yang memimpin segi yang memimpin segi yang lain yang tidak pokok. Segi pokok merupakan segi yang menuntut soalnya segera diselesaikan atau dipenuhi, dan merupakan segi yang membawa arah jalannya segi yang lain yang tidak pokok.
• Segi berdominasi dan segi tidak berdominasi;
Segi berdominasi adalah segi yang menentukan kwalitet sesuatu. Didalam masyarakat, segi yang berdominasi berarti segi yang berkuasa, dan juga berarti segi yang menentukan kwaliteit masyarakat itu.
Sedang segi yang tidak berdominasi adalah segi yang tidak menentukan kwalitet. Didalam masyarakat, segi yang tidak berdominasi berarti segi yang tidak berkuasa atau segi yang dikuasai.
• Segi berhari depan dan segi tidak berhari depan;
Segi berhari depan adalah segi yang akan atau yang sedang berkembang, segi yang masih akan terus ada atau akan terus hidup didalam perubahan atau didalam tingkat perkembangan kwaliteit yang baru dan kelanjutannya.
Sedang segi tidak berhari depan adalah segi yang akan layu atau sedang melayu, segi yang adanya atau hidupnya hanya terbatas didalam kwaliteit yang lama dan tidak akan ada lagi didalam perubahan atau didalam tingkat perkembangan kwaliteit yang baru atau kwaliteit kelanjutannya.
• Segi berhegemoni dan segi tidak berhegemoni;
Segi berhegemoni adalah segi didalam gejala sosial atau didalam masyarakat. Segi berhegemoni hanya didalam kategori revolusi. Dalam hal revolusi itu, segi berhegemoni adalah segi yang memimpin, segi yang membawa dan menentukan arah perkembangan revolusi.
Segi berhegemoni mempunyai syarat dan menampakkan ciri-cirinya, yaitu :
• Mempunyai program perjuangan klas yang diterima oleh seluruh nasion atau diterima secara naional.
• Menjadi teladan dalam melaksanakan program perjuangan klasnya yang sudah diterima secara nasional oleh seluruh nasional itu.
• Mempunyai kekuatan yang cukup untuk melaksanakan kepemimpinannya.
• Mampu menggalang persatuan dan kekuatan nasional.

Keempat macam kedudukan dan peranan segi-segi yang berkontradiksi itu terdapat saling hubungan. Tapi tidak berarti satu segi kontradiksi tentu menempati atau mempunyai empat kedudukan dan peranan itu sekaligus. Sebagaimana halnya segi pokok tidak tentu sekaligus sebagai segi yang berdominasi ataupun segi yang berhari depan. Didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi pokok pada hakekatnya adalah segi yang berhegemoni.
Segi berdominasi tidak tentu segi pokok dan juga tidak tentu segi berhari depan. Didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi berdominasi tidak tentu segi berhegemoni.
Segi berhari depan tidak tentu segi pokok, dan juga tidak tentu segi berdominasi. Didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi berhari depan tidak tentu segi berhegemoni. Tapi segi berhari depan itu pada tingkat menjelang perubahan kwaliteit lama kekwaliteit baru, pasti menduduki atau menjadi segi pokok. Didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi berhari depan itu pada tingkat menjelang kemenangan revolusi dalam proses perubahan masyarakat lama kemasyarakat baru, pasti menduduki atau menjadi sebagai segi berhegemoni. Kemudian dalam kwaliteit baru, segi berhari depan pasti menduduki atau menjadi segi berdominasi. Dan didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi berhari depan didalam masyarakat baru pasti menduduki atau menjadi segi berkuasa.
Segi berhegemoni pasti segi pokok. Tapi segi berhegemoni tidak tentu segi berhari depan dan juga tidak tentu segi berdominasi atau segi berkuasa. Hanya pada tingkat menjelang kepastian kemenangan revolusi, dalam proses perubahan masyarakat lama kemasyarakat baru, segi yang berhegemoni pasti segi yang berhari depan. Dan didalam kwaliteit masyarakat yang baru, segi berhegemoni pasti juga sebagai segi berdominasi atau segi berkuasa.

5. Hukum Mutasi

Hukum mutasi atau hukum perpindahan adalah suatu hukum yang berlaku didalam proses kontradiksi. Artinya, kedudukan dan peranan satu kontradiksi atau segi kontradiksi bisa bermutasi. Kontradiksi pokok bisa berubah menjadi kontradiksi tidak pokok. Sebaliknya, kontradiksi tidak pokok bisa berubah menjadi kontradiksi pokok. Kontradiksi berbentuk antagonis bisa berubah menjadi kontradiksi tidak berbentuk antagonis. Sebaliknya, kontradiksi tidak berbentuk antagonis bisa berubah menjadi kontradiksi berbentuk antagonis.
Tapi hukum mutasi itu tidak berlangsung pada kontradiksi dasar dan pada kontradiksi yang berwatak antagonis. Artinya, kontradiksi dasar dan kontradiksi yang berwatak antagonis akan tetap, tidak akan berubah. Kontradiksi dasar akan tetap sebagai kontradiksi dasar, dan tidak akan berubah menjadi sebagai kontradiksi tidak dasar. Sebaliknya, kontradiksi tidak dasar juga akan tetap, tidak akan berubah menjadi sebagai kontradiksi dasar. Selanjutnya kontradiksi yang berwatak antagonis akan tetap, tidak akan berubah menjadi kontradiksi yang tidak berwatak antagonis. Begitu sebaliknya, kontradiksi yang tidak berwatak antagonis juga akan tetap. Tidak akan berubah menjadi kontradiksi berwatak antagonis.
Kedua kontradiksi itu, yaitu kontradiksi dasar dan kontradiksi berwatak antagonis yang akan tetap pada kedudukannya, tidak akan berubah, dalam proses perkembangan akhirnya tentu akan hancur salah satu. Kehancuran itu terjadi pada menjelang dan menyebabkan berubahnya suatu kwaliteit atau masyarakat, serta berarti timbulnya kwaliteit baru atau lahirnya masyarakat baru.
Hukum mutasi itu juga berjalan pada segi-segi yang berkontradiksi, yaitu segi pokok bisa berubah menjadi segi tidak pokok. Sebaliknya, segi tidak pokok bisa berubah menjadi segi pokok. Segi berdominasi bisa berubah menjadi segi tidak berdominasi. Sebaliknya, segi tidak berdominasi bisa berubah menjadi segi berdominasi. Didalam masyarakat, segi berkuasa bisa berubah menjadi segi tidak berkuasa. Sebaliknya, segi tidak berkuasa bisa menjadi segi berkuasa. Segi berhegemoni bisa berubah menjadi segi tidak berhegemoni. Sebaliknya, segi tidak berhegemoni bisa berubah menjadi segi berhegemoni.
Tapi hukum mutasi itu tidak akan berlangsung pada segi berhari depan. Segi berhari depan akan tetap sebagai segi berhari depan, tidak akan bermutasi atau tidak akan berubah menjadi segi tidak berhari depan selama dalam periode kwaliteit lama atau dalam periode masyarakat lama. Walau mungkin, sesudah dalam kwaliteit baru atau dalam masyarakat baru, segi berhari depan dari kwaliteit lama atau dari masyarakat lama itu bisa bermutasi atau berubah menjadi segi tidak berhari depan. Tapi mutasi atau perubahan itu baru terjadi sesudah dalam kwaliteit baru atau dalam masyarakat baru. Dan tidak akan terjadi selama dalam satu periode kwaliteit lama atau masyarakat lama.

Bersambung ke: Pokok-Pokok Filsafat Materialisme, Dialektika, Histori (5)
Sebarkan Artikel Ini :
Sebar di FB Sebar di Tweet Sebar di GPlus

About Unknown

WEBSITE ini didedikasikan untuk ilmu pengetahuan dan HUMAN BEING, silahkan memberikan komentar, kritik dan masukan. Kami menerima artikel untuk dimuat dan dikirim ke kawanram@gmail.com. Selanjutnya silahkan menghubungi kami bila memerlukan informasi lebih lanjut. Salam PEMBEBASAN!
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Mohon tidak memberikan komentar bermuatan penghinaan atau spam, Kita semua menyukai muatan komentar yang positif dan baik.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.