BREAK
Loading...

Penuntun Kaum Buruh

Semaoen

Oleh Semaoen (1920)
Awal abad ke-20, Indonesia (Hindia Belanda saat itu) menyaksikan lahirnya kelas proletar: pekerja rel kereta api, pegawai kantor pegadaian, buruh perkebunan dan pabrik gula, dan banyak lagi. Semua ini diciptakan oleh kapitalisme Belanda yang membutuhkan tenaga kerja lokal yang trampil untuk bisa lebih menjarah bumi Indonesia. Namun dengan ini, Belanda menciptakan penggali liang kuburnya sendiri. Serikat-serikat buruh pun tumbuh seperti jamur. Buruh mulai berorganisasi. Semaoen lalu menulis apa yang menjadi buku panduan serikat buruh pertama di Indonesia, yang isinya sampai sekarang masihlah relevan. Rejim Soeharto telah menghancurkan tradisi Serikat Buruh di negeri kita, dan LSM-LSM perburuhan pun telah menelikung tradisi ini. Kita harus mengembalikan semangat dan tradisi serikat buruh yang sejati. Kami harap buku ini dapat menjadi titik tolak dalam usaha ini.
Kata Pengantar Pengarang
Dengan ini saya mengaturkan cerita hal serikat buruh pada sauda­ra-saudara kaum Buruh Hindia (terkarang sebelum nama Indone­sia menjelma).
Boekan maksoed kita mencerita­kan hal ini dengan ilmiah, tetapi saja sengaja me­ngarang secara gampang, supaya semua kaum Buruh mengerti de­ngan segera apa maksudnya buku ini.
Terutama buat propaganda, dan buat kaum Buruh yang belum punya kumpulan serikat buruh atau serikat buruhnya belum teratur beres, maka buku ini akan mendatangkan faedahnya kalau dipikir dan diusahakan betul oleh kaum Buruh.
Meskipun ini buku penting buat kaum Buruh. Buruh khusus yang terutama, tetapi juga kaum Buruh Pemerintah bisa menarik faedah dari sini, karena mereka punya nasib dan keadaan sama saja dengan sauda­ra-saudaranya buruh khusus.
Moga-mogalah buku ini menja­di penuntun bagi kaum Buruh Hindia (Indonesia).
Semarang, Mei 1920
SEMAOEN

DAFTAR ISI
BAB I: Penyebab Di Indonesia Ada Perkumpulan
BAB II: Tiga Macam Perkumpulan Penting
BAB III: Tiga Maksud Didirikannya Serikat Buruh
BABI IV: Cita-Cita atau Asas Serikat Buruh
BAB V: Ikhtiar, Alat, dan Senjata Serikat Buruh
BAB VI: Badan atau Bentuk Serikat Buruh (Organisasi)
BAB VII: Politik Yang Berfaedah Bagi Serikat Buruh
BAB VIII: Modal Pergerakan (Contributie) dan Pengurusan Buku-Buku Perkumpulan (Administratie)
BAB IX: Pengawasan Di Dalam Perkumpulan
Sebarkan Artikel Ini :
Sebar di FB Sebar di Tweet Sebar di GPlus

About Unknown

WEBSITE ini didedikasikan untuk ilmu pengetahuan dan HUMAN BEING, silahkan memberikan komentar, kritik dan masukan. Kami menerima artikel untuk dimuat dan dikirim ke kawanram@gmail.com. Selanjutnya silahkan menghubungi kami bila memerlukan informasi lebih lanjut. Salam PEMBEBASAN!
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Mohon tidak memberikan komentar bermuatan penghinaan atau spam, Kita semua menyukai muatan komentar yang positif dan baik.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.