BREAK
Loading...

Membangun Kekuatan Rakyat (Terjemahan) Bagian 1

Membangun Kekuatan Rakyat (Terjemahan) Bagian 1


Establishing People's Power to Serve the Masses
Toronto Committee for the Liberation of Southern Africa
(TCLSAC), Toronto, Canada, 1976

Penerjemah
Tome Xamer Jeronimo, Nuno Rodriguez, dan
Aderito de Jesus Soares

Penyunting
Nug Katjasungkana

Kata Pengantar
Fransisco Xavier do Amaral

Tata letak
Otto Adi Y

Penerbit
Sahe study Club (SsC), Jakarta
Yayasan HAK, Dili

Cetakan pertama, Juli 1999
---------------------------------------------------------------------------

Sekapur Sirih Penerbit
Samora Machel: Pemimpin Visioner

Tidak disangkal bahwa perjuangan melawan penindasan-- baik kolonialisme maupun neokolonialisme dan imperialisme-- atau penindasan dalam bentuk apapun, selalu saja rnembutuhkan "pengorganisasian". Pengorganisasian terutama pengorganisasian rakyat menjadi kunci dari suksesnya perjuangan melawan penindasan. Catatan sejarah membuktikan kebenaran tesis ini. Kuba dalam konteks perlawanan terhadap kapitalisrne dan neo-kolonialisme adalah contoh yang baik dalam abad ke-20.

Buku kecil berisi ceramah pemimpin FRELIMO yang kemudian menjadi presiden negeri Mocambique yang disampaikan kepada para kader FRELIMO, terasa masih sangat relevan untuk dibaca oleh siapa saja yang peduli akan perjuangan pembebasan kaum tertindas di mana saja. Samora Machel, secara gamblang menguraikan dua hal penting dalam buku ini. Pertama, ia berbicara mengenai hakekat perjuangan melawan penindasan. Menurut Samora Machel, perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Mocambique saat itu adalah perjuangan melawan suatu sistem penindasan. Bukan perjuangan melawan "bangsa kulit putih (Portugis saat itu)". Karena. itu, menurutnya tidak cukup sekedar menggantikan birokrat kulit putih dengan "birokrat" kulit hitam, asli Mocambique. Dalam kaca mata Samora Machel, perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Mocambigue yang tergabung dalam FRELIMO adalah suatu perjuangan melawan sistem eksploitasi dan penindasan terhadap rakyat Mocambique. Baik itu penindasan yang sedang dihadapi oleh rakyat Mocambique saat itu karena kehadiran kolonialis Portugis maupun penindasan dalam bentuk lain yakni eksploitasi karena kapitalisme. Kedua, sistem penindasan tersebut harus dihadapi secara sistematis pula. Yakni dengan rnembangun kekuatan rakyat. Rakyat dalam pandangan Samora Machel mendapat tempat yang istimewa. Rakyat mempunyai posisi maha penting ketika Samora Machel berbicara mengenai demokrasi. Ia katakan, "Ketika bekerja melaksanakannya kita harus selalu menyadari bahwa kekuasasn itu milik rakyat, bahwa kita semua sama-sama mengalami penindasan, penghinaan, penjualan, penghisapan, pembunuhan massal, dan bahwa kita semua adalah saudara dari kelas sosial yang sama dengan satu tujuan: melayani rakyat. Inilah yang menjadi dasar kesatuan kita, titik awal dari demokrasi kita."

Relevansi bagi Timor Leste
Tidak banyak di antara pemuda Timor Leste masa sekarang yang tahu bahwa gerakan pembebasan nasional Timor Leste erat berhubungan dengan gerakan pembebasan nasional di negerinegeri Afrika jajahan Portugal sehingga banyak kesamaan program di antara mereka, seperti upaya pembangunan koperasi-koperasi produksi dan distribusi pertanian, kegiatan pendidikan, kebudayaan, kesehatan, dan sebagainya. Tidak banyak yang tahu bahwa para peletak dasar perjuangan pembebasan nasional Timor Leste pernah bertemu dan berdiskusi banyak hal dengan Samora Machel. Bahkan ketika mengumumkan kemerdekaannya pada bulan Juni 1975, Mocambique mengundang front pembebasan nasional Timor Timur, FRETILIN yang diwakili oleh Fransisco Xavier do Amaral - Ketua) dan Nicolau Lobato (sekretaris jenderal). Dalam salah satu kesempatan pada kunjungan ini, Samora Machel, yang telah menjabat Presiden Republik Mocambique, mengingatkan Tiu Xavier tentang pentingnya pengertian "revolusioner" (saat itu ASDT telah beberapa bulan mengubah namanya menjadi Frente Revolucionaria de Timor Leste Independente): "Hati-hati dengan kata 'revolusioner', kalian harus sudah mengerti makna, tujuan, dan metodenya."

Rupanya, sejarah pembebasan nasional bangsa Tirnor Leste adalah bagian dari sejarah kemanusian universal, sejarah perjuangan menghapuskan a' exploracao do homem pelo homen (penghisapan manusia terhadap manusia). Ia tidak berdiri sendiri. Dalam konteks ini, bangsa Timor Leste pernah mendapat pelajaran berharga dari negeri-negeri bekas koloni Portugis seperti Mocambique, Angola, Guine-Bissau dan Cabo Verde. Nama-nama pejuang negeri-negeri Africa seperti Samora Machel, Agostinho Neto, Amilcar Cabral, Eduardo Mondlane sangat akrab bagi para pejuang pembebasan nasional tahun 1974.

Dalam perkembangan bangsa Tirnor Leste terjadi jurang yang dalam antara para perintis perjuangan pambebasan nasional 1974 dengan para aktivis gerakan kemerdekaan pada masa pendudukan Indonesia. Aktivis periode terakhir sangat sedikit atau bahkan tidak mengenal pemikiran dan kiprah para tokoh di atas. Kondisi ini bisa dimengerti sebagai akibat kebijakan "penghilangan dan manipulasi sejarah" oleh rezim militer Indonesia.

Karena itu, kini di ambang kemerdekaan bangsa Timor Leste -- Sahe study Club berkeyakinan bahwa tugas baru telah menanti pemuda Timor Leste yang selama ini telah menunjukkan kegigihan melawan pendudukan Indonesia di bumi Lorosae. Buku kecil ini memuat sejumlah pengalaman rakyat Mocambique dalam mewujudkan panggilan revolusioner tersebut. Sejarah menunjukkan bahwa "ramalan" Samora Machel menjadi benar tatkala organisasi rakyat mulai tidak solid sehingga kekuatan asing dalam bentuk yang lain (kapitalisme dan imperialisme) dengan mudah rnencabik dan memporak-porandakan Mocambique setelah kematian Samora Machel. Namun, kematian Samora Machel tidak berarti kematian ide-idenya. Tentu tidak dalam konteks pembebasan tanah air dari cengkeraman militer Indonesia lagi, tapi ide Samora Machel sangat relevan tatkala berbicara mengenai pembebasan rakyat dalam sebuah Timor Leste merdeka. Ide-ide Samora Machel ini musti kita pikirkan kembali tatkala kita berupaya memegang kemudi kereta Lorosee ini.

Jakarta, Juni 1999
Sahe study Club



----------------------------------------------------------------------
Kata Pengantar
KEKUASAAN RAKYAT

Samora Machel, pemimpin besar revolusi rakyat Mocambique yang akan tetap rnenjadi pahlawan, adalah salah satu dari arsitek besar revolusi-revolusi rakyat di benua Africa.

Dalam perjuangan berdarah yang dipimpinnya melawan pemerintah imperialis kolonial Salazar-Caetano, Machel melihat dengan jelas bahwa satu-satunya kekuatan yang dapat menghancurkan akar-akar kolanialisme imperialis yang mendatangkan kematiannya adalah kekuasaan rakyat atau kekuatan rakyat.

Berpangkal dan percaya pada kekuatan rakyat yang tak bisa dihancurkan itu, Samora Machel selarna 10 tahun melakukan perjuangan bersenjata, mempelajari dan menganalisis strategi-strategi serta taktik-taktik para penghisap kolonialis, imperialis dengan meletakkan dasar-dasar konkret perjuangan rakyat FRELIMO.

Bagi pemimpin besar Mocarnbique ini, kekuasaan rakyat tidak hanya terarah pada suatu perjuangan pembebasan, sebab tujuan itu tidak akan pernah mencapai kamenangan lengkap, sernpurna, dan abadi jika tidak melalui jalan revolusi.

Menurut Samora Machel, suatu kemerdekaan saja tidak memuaskan dan tidak membahagiakan kita. Tujuan akhir kemerdekaan bukan penggantian orang-orang berkulit putih dengan yang berkulit hitam, tidak berarti menggantikan warna bendera, atau menggantikan orang berkulit putih dengan berkulit hitam dipemerintahan.

Kemerdekaan itu lebih daripada penggantian semata-mata. Yang diperlukan adalah penghancuran dan pemotongan akar-akar sistem penghisapan kolonialis itu.

Harus dimiliki pandangan yang jelas tentang kekuasaan penghisap penjajah dengan kekuasaan rakyat melawan penghisapan manusia oleh manusia.

Seperti disingung di atas, kekuasaan rakyat tidak berarti sekadar pergantian warna kulit atau penggantian penjajah-penghisap berkulit putih dengan penjajah penghisap berkulit hitarn.

Kekuatan rakyat jauh lebih dalam maknanya daripada itu semua. Penghancuran sistern penghisap yang digantikan dengan membangun suatu sistem kekuaasaan rakyat untuk melenyapkan sistem penguasaan kelompok minoritas terhadap kelompok mayoritas.

Hal itu berarti perlu adanya usaha penghancurari terhadap sistem yang tidak adil, terhadap sistem penghisapan dan sistern dominasi kelompok kecil terhadap mayoritas rakyat. Hal itu berarti pula perlu adanya usaha penghancuran lengkap dan sepenuhnya sistem lama yang diganti dengan sistem baru, yang didalamnya terkandung penghargaan pada demokrasi, pada keadilan sosial, dan landasan dasar hak asasi manusia.

Kami dapat bangga dan tanpa takut mengatakan bahwa itulah tesis revolusioner yang dipahami dan dibela oleh kamarada Samora Machel dalam karyanya yang berjudul "Kekuasaan Rakyat".

Perjuangan kita bukan perjuangan hitarn melawan putih, bukan suatu perjuangan warna kulit atau ras, tetapi suatu perjuangan untuk melenyapkan sistem tua dan lama, digantikan suatu sistem yang baru yang menghilangkan penghisapan dan dominasi sekelompok kecil orang terhadap sebagian besar rakyat.

Dalam hal ini tidak berarti bahwa suatu perjuangan untuk mengusir mereka yang berkulit putih karena berkulit putih, tetapi untuk mengakhiri dominasi penghisapan, arogansi, dan keangkuhan, dan sikap mau menang sendiri sekelompok kecil terhadap mayor rakyat.

Untuk mengenyahkan penyakit tidak perlu orang yang sakit itu dibunuh tetapi yang harus adalah mencari jalan untuk mematikan virusnya.

Jakarta, 8 Juni 1999
Fransisco Xavier do Amaral

Selanjutnya baca: Membangun Kekuatan Rakyat (Terjemahan) Bagian 2
Sebarkan Artikel Ini :
Sebar di FB Sebar di Tweet Sebar di GPlus

About Unknown

WEBSITE ini didedikasikan untuk ilmu pengetahuan dan HUMAN BEING, silahkan memberikan komentar, kritik dan masukan. Kami menerima artikel untuk dimuat dan dikirim ke kawanram@gmail.com. Selanjutnya silahkan menghubungi kami bila memerlukan informasi lebih lanjut. Salam PEMBEBASAN!
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Mohon tidak memberikan komentar bermuatan penghinaan atau spam, Kita semua menyukai muatan komentar yang positif dan baik.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.