Akhir-akhir ini kita sering mendengar mengenai “White Coffee” atau kopi putih, bahkan belakangan ini kita juga telah melihat iklannya di media cetak dan televisi. Tahun lalu pun di Jakarta mulai dibuka gerai kopi waralaba yang menyuguhkan kopi putih. Sebenarnya apakah yang disebut kopi putih atau white coffee itu, berikut ini adalah beberapa determinasi mengenai kopi putih.
White Coffee dibuat dari biji kopi yang digongseng (roasted) tidak sampai matang, sehingga akan menghasilkan biji kopi yang berwarna lebih terang dan aroma berbeda daripada biji kopi umumnya yang digongseng sampai matang yang biasanya akan menghasilkan biji kopi berwarna coklat gelap dan aroma khas kopi. Biji kopi putih ini juga lebih keras dari biji kopi yang digongseng matang sehingga membutuhkan grinder khusus untuk menggilingnya, dan karena berasal dari biji kopi yang digongseng tidak sampai matang maka kopi putih diduga mengandung kafein lebih tinggi daripada kopi biasa.
Di negara2 barat seperti Amerika, Inggris, dan Australia, yang dimaksudkan dengan White Coffee seringkali merujuk kepada kopi hitam atau espresso yang ditambah susu atau krimer (creamer/whitener). Bedanya dengan “cafe au lait” yang merupakan kopi dengan susu juga adalah, white coffee menggunakan susu dengan suhu kamar sedangkan cafe au lait menggunakan susu panas.
Di Amerika, white coffee juga bisa merujuk pada biji kopi yang digongseng (hanya) sampai kuning, dan ketika dibuat espresso menghasilkan minuman kopi encer berwarna kuning namun dengan keasaman tinggi. Jenis biji kopi ini umumnya hanya untuk membuat espresso, tidak untuk kopi seduh biasa. Karena digongseng dalam waktu yang lebih singkat, maka gula alami dalam biji tersebut tidak sampai terkaramelisasi (anda yang sering membuat sendiri gula karamel akan mengerti maksud “tidak terkaramelisasi”) dan tidak meninggalkan rasa pahit, rasa dan aromanya dikatakan seperti kacang.
White coffee juga dapat merujuk kepada Ipoh white coffee, minuman kopi populer yang berasal dari Ipoh, Perak, Malaysia. Kopi putih ini berasal dari biji kopi yang digongseng dengan margarin, sehingga memberikan warna lebih terang dibandingkan dengan kopi hitam tradisional Malaysia (Kopi-O), yang digongseng selain dengan margarin juga gula dan gandum.Ipoh white coffee disajikan dengan susu kental, saat ini juga banyak tersedia dalam bentuk instan.Sebenarnya istilah “kopi putih” berasal dari bahasa Cina, yang diperkenalkan pada abad ke 19 oleh imigran Cina yang datang untuk bekerja di tambang timah lokal di Ipoh, yang artinya tidak ada hubungannya dengan warna tetapi lebih merujuk kepada bagaimana cara biji kopi digongseng. Di Cina, kata “putih” juga berarti “tanpa”, atau “murni”. Maksudnya tidak ada suatu apapun yang ditambahkan selama proses penggongsengan biji kopi. Ipoh White Coffee telah diadopsi sebagai salah satu minuman resmi di Paviliun Malaysia pada World Expo 2010 di Shanghai, Cina.
Ada juga jenis minuman lain didunia yang menggunakan istilah white coffee. Di Yaman yang disebut white coffee adalah sejenis minuman yang berasal dari kulit biji kopi yang diseduh dengan menambahakan beberapa macam rempah rempah. Kemudian di Lebanon dan Siria, yang disebut white coffee malah sama sekali bukan kopi, melainkan sejenis “teh herbal” yang dibuat dari air kuntum bunga jeruk, bersifat menenangkan syaraf, biasanya dihidangkan setelah selesai makan hidangan dengan menu berat. Di Lebanon diberikan pada bayi yang rewel, juga digunakan sebagai parfum pada air mandi ataupun langsung pada kulit.
Sekarang kita tahu ada bermacam-macam pengertian untuk “white coffee”, Meskipun demikian white coffee yang saat ini mulai populer dan mulai digemari di Indonesia bahkan telah ada gerai franchise nya jelas merujuk kepada white coffee yang berasal dari negeri jiran, Malaysia. Hanya saja kira-kira 2 tahun yang lalu di Malaysia terjadi boikot terhadap white coffee yang sangat terkenal mereknya.
0 komentar :
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Mohon tidak memberikan komentar bermuatan penghinaan atau spam, Kita semua menyukai muatan komentar yang positif dan baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.