Secara umum ada 2 spesies pohon kopi yang paling dikenal dan paling banyak dikonsumsi orang sedunia. Kedua spesies itu adalah Kopi Arabika dan Kopi Robusta.
Kopi Robusta dikenal juga sebagai Coffee Canephora. Secara umum spesies kopi yang tinggi pohonnya bisa mencapai 12 meter ini lebih tahan terhadap cuaca dan hama penyakit, serta mudah pemeliharaannya dibandingkan kopi arabika. Kopi Robusta bisa hidup di bawah ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Hasil panennya pun lebih banyak. Namun, soal rasa, robusta memang tak bisa menandingi arabika
Untuk setiap berat yang sama, kadar kafein robusta lebih tinggi ketimbang arabika, yakni mencapai 2,8 persen serta memiliki jumlah kromosom sebanyak 22. Rasanya lebih netral, serta aroma kopinya yang terasa lebih kuat. Saat disangrai, aroma yang keluar lebih menusuk hidung dibandingkan aroma kopi robusta. Saat ini, sekitar sepertiga produksi kopi dunia ialah dari kopi robusta. Salah satu faktornya, kopi ini lebih mudah perawatannya dibandingkan jenis arabika, sehingga biaya produksinya juga murah. Karena itu, harga biji kopi robusta dipasaran jauh lebih murah ketimbang biji kopi arabika. Karena lebih murah, maka kopi robusta kebanyakan digunakan untuk pembuatan kopi instan.
Di Indonesia, kopi robusta masuk belakangan, yaitu di tahun 1900-an ketika arabika habis diserang penyakit di tahun 1878. Kopi robusta yang lebih tahan terhadap hama dianggap sebagai alternatif yang tepat terutama untuk perkebunan kopi di daerah dataran rendah. Kopi jenis ini segera menyebar ke daerah lain, khususnya Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, dan Aceh. Sebaliknya, varietas kopi arabika yang tersisa menempati lahan-lahan pertanian sempit pada ketinggian antara 900-1.000 meter di atas permukaan air laut, seperti di daerah Aceh (Takengon), Sumatera Utara, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan (Toraja). Karena itu, meski masuk belakngan, kopi robusta saat ini merajai produksi kopi Indonesia. Sembilan puluh persen kopi di Indonesia adalah robusta dan jadilah Indonesia produsen kopi robusta terbesar di dunia.
0 komentar :
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Mohon tidak memberikan komentar bermuatan penghinaan atau spam, Kita semua menyukai muatan komentar yang positif dan baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.