BREAK
Loading...

Perencanaan Strategis

Tentang bagaimana menyusun rencana strategis organisasi

Perumusan Visi/Cita-cita
Visi dirumuskan dari seluruh cita-cita atau mimpi jangka panjang orang-orang yang terlibat dalam organisasi dan yang mengikuti workshop perencanaan. Kenapa harus dirumuskan dari seluruh orang yang mengikuti perencanaan? Karena mimpi/cita-cita organisasi adalah kumpulan dari mimpi/cita-cita semua orang yang akan bekerja dalam satu ikatan organisasi yang saat ini terlibat dalam perencanaan. Jika cita-cita benar-benar cita-cita semua orang yang akan menjadi pengurus, maka setiap orang yang terlibat harus mengejar cita-cita/mimpi itu secara bersama-sama. Dengan mengejar cita-cita secara bersama-sama inilah, esensi dari kita berorganisasi. Ada yang mengatakan cita-cita ini adalah ideologi sebuah organisasi. 

Visi memiliki range (area) secara nasional. Maksudnya, visi disusun berdasar pada cita-cita kita tidak hanya dalam wilayah lokal, namun cita-cita terbentuknya masayarakat Indonesia secara umum. Proses perumusan visi dilakukan dengan: seluruh orang yang terlibat dalam perencanaan dengan menuliskan pendapat dan pandangan (cita-cita) masing-masing. Mungkin juga visi disini bisa diambil dari visi organisasi.

Proses ini dilakukan dengan menulis, karena dengan menulis seseorang bisa merefleksikan lebih mendalam daripada dengan verbal. Waktu yang disediakan untuk menuliskan cita-cita ini cukup lama, sehingga ada kesempatan untuk melakukan refleksi. Setelah seluruh orang menuliskan cita-cita mereka, kemudian seluruh tulisan dikumpulkan menjadi satu. Pertama-tama kata-kata yang sama dijadikan satu, kemudian dibuatlah rumusan awal. Dari rumusan awal ini seluruh peserta diminta untuk kembali mambaca dan merefleksikan, apakah rumusan awal tersebut sesuai dengan yang dimaksudkan oleh seluruh peserta. Hasil dari seluruh proses ini kemudian dirumuskan visi organisasi seperti yang tertulis dibawah ini:


Analisis Internal
Analisis (deskripsi) yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan. Mengetahui kekuatan dan terutama kelemahan kita adalah sesuatu yang sangat penting untuk mengetahui posisi dan kondisi kita. Dengan mengetahui kelemahan kita, maka kita bisa melakukan sesuatu untuk memperbaiki kelemahan tersebut sehingga bisa menjadi kekuatan. Begitu juga, dengan mengetahui kekuatan kita, maka kita bisa mendayagunakan kekuatan itu untuk meraih mimpi atau cita-cita kita. Analisis internal bisa dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kita seperti dibawah ini. 

KEKUATAN
KELEMAHAN


Analisis Eksternal
Analisis yang dilakukan untuk mengetahui peluang dan hambatan diluar kita. Mengetahui peluang berarti mengetahui sebuah keuntungan atau sesuatu yang mendukung yang berada di luar kita. Hal ini penting kita lakukan agar segala sesuatu yang menguntungkan yang ada diluar kita bisa kita gunakan untuk meraih cita-cita atau tujuan
Sedangkan mengetahui hambatan atau tantangan berarti mengetahui sesuatu yang menghalangi langkah kita dalam meraih tujuan. Pengetahuan tentang hambatan atau tantangan ini penting kita miliki agar kita bisa menyelesaikannya dengan baik, karena tanpa mengetahuinya secara deskriptif dan detail akan sangat sulit bagi kita untuk menyelesaikannya, sehingga kita akan kesulitan dalam meraih tujuan. Analisis eksternal bisa kita lakukan dengan mendeskripsikan seluruh peluang dan ancaman seperti di bawah ini.

PELUANG
ANCAMAN/HAMBATAN


Analisis Penopang (Stakeholder)
Dalam melakukan analisis ini, pertanyaan yang dilontarkan adalah siapa pendukung atau penopang utama organisasi. Deskripsikan para penopang utama tersebut

Perumusan Masalah Strategis
Setelah merumuskan visi, melakukan analisis penopang lembaga, melakukan analisis internal dan eksternal, maka selanjutnya adalah membuat rumusan isu atau masalah strategis. Dalam merumuskan masalah strategis ada beberapa panduan yang bisa digunakan:
  • Isu atau masalah tersebut di ambil dari visi, hasil analisis internal dan eskternal serta analisis penopang lembaga.
  • Isu atau masalah strategis tersebut harus dibatasi waktu. Sampai kapan isu tersebut akan bisa diselesaikan.
  • Isu atau masalah tersebut jika tidak diselesaikan atau dijawab maka kondisi masyarakat miskin akan bertambah buruk.
  • Terakhir, isu tersebut bisa ditangan.
Rumusan isu/masalah startegis yang pertama merupakan rumusan isu-isu internal, rumusan isu yang kedua merupakan rumusan isu-isu eksternal berkaitan dengan posisi politik ekonomi organisasi. Sedangkan rumusan isu yang ketiga adalah rumusan isu-isu eksternal yang berkaitan dengan program.

Dari rumusan isu strategis, kemudian disusunlah Pokok-pokok Program. Pokok-pokok Program adalah pokok program yang akan diterjemahkan atau diurai dalam Program. Sedangkan Program menguraikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan agar program bisa berjalan dengan baik.

Logikanya sebagai berikut: jika kegiatan berjalan baik, maka program akan terlaksana dengan baik, jika program terlaksana dengan baik maka masalah-masalah strategis akan terselesaikan, jika masalah-masalah strategis terselesaikan maka tujuan akan bisa tercapai.
Sebarkan Artikel Ini :
Sebar di FB Sebar di Tweet Sebar di GPlus

About Unknown

WEBSITE ini didedikasikan untuk ilmu pengetahuan dan HUMAN BEING, silahkan memberikan komentar, kritik dan masukan. Kami menerima artikel untuk dimuat dan dikirim ke kawanram@gmail.com. Selanjutnya silahkan menghubungi kami bila memerlukan informasi lebih lanjut. Salam PEMBEBASAN!
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Mohon tidak memberikan komentar bermuatan penghinaan atau spam, Kita semua menyukai muatan komentar yang positif dan baik.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.